Kampanye sebelum pemilihan umum untuk presiden, gubernur, walikota, dan lainnya menjadi momen sangat penting. Ini dikarenakan adanya tujuan kampanye pemilu untuk masyarakat dan kandidat itu sendiri. Dengan begitu bisa mendapatkan dukungan publik.
Dalam proses pemilu terdapat tahapan-tahapan yang krusial untuk mengubah persepsi calon pemilih ke arah penilaian lebih positif. Kampanya pemilu sendiri dilakukan tim yang dibentuk oleh pasangan calon dan partai politik itu sendiri. Untuk periode kampanye politik ini sendiri selama 75 hari.
5 Tujuan Kampanye Politik Pemilu
Dengan melakukan kampanye untuk pemilu ini tentunya paslon (pasangan calon) politik mengharapkan beberapa tujuan. Berikut ini ada beberapa tujuan kampanye pemilu yang diharapkan.
1. Meningkatkan Kesadaran
Salah satu tujuan dari adanya kampanye pemilu ini adalah bisa meningkatkan kesadaran publik. Dimana publik atau masyarakat nantinya bisa lebih mengenal kandidat politik mana saja yang maju. Jika sampai salah memilih dan ternyata menang, tentunya akan berpengaruh selama masa periode.
Selain mengenal calon-calon kandidat, adanya pemilu juga membantu melawan isu politk yang relevan. Dengan begitu bisa memastikan bahwa pemilih mempunyai pemahaman yang baik mengenai pilihan yang ada. Juga implikasi dari keputusan yang sudah diambil.
2. Mengumpulkan Dukungan
Tujuan lain dari adanya kampanye adalah mendapatkan dukungan massa dari daerah pemilihan. Lewat kampanye ini akan diberikan informasi berupa program kerja untuk meyakinkan pemilih. Ketika melakukan orasi atau memanfaatkan sosial media, usahakan untuk tidak lebay.
Dalam artian tidak memberikan janji-janji yang manis. Ini dikarenakan sudah banyak masyarakat yang melek akan dunia politik, sehingga bisa membedakan mana omong kosong dan tidak. Visi misi dan nilai entitas akan disampaikan oleh kandidat politik itu sendiri.
3. Memperkuat Opini Publik
Kemudian tujuan kampanye pemilu yang lainnya adalah mampu mengubah dan memperkuat opini publik mengenai calon dan isu politik. Misalnya dengan menyampaikan pesan yang relevan, menarik dan meyakinkan. Nantinya pemilik suara dapat membuat pertimbangan secara lebih maksimal dan matang pastinya.
4. Membangun Kepercayaan
Lalu tujuan lainnya adalah membangun citra positif dan kepercayaan pada calon atau partai politik itu sendiri. Lewat kampanye, kandidat politik bisa menunjukkan konsistensi, integritas, dan transparansi untuk setiap tindakan yang dilakukannya.
Selain itu juga bisa membangun koneksi intrapersonal dengan pendukung serta memperkuat kepercayaan satu sama lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kandidat politik tersebut.
5. Memobilisasi Pemilih
Secara tidak langsung, tujuan kampanye pemilu juga untuk memobilisasi pemilih supaya bisa menggunakan hak suara dalam pemilihan umum. Biasanya kampanye dilakukan secara meriah, hal ini akan meminimalisir terjadinya golput. Sebab kampanye sendiri bisa menggerakkan pemilh agar terlibat aktif.
Aturan & Larangan Dalam Kampanye Pemilu
Agar tujuan kampanye pemilu bisa terlaksana dengan baik tentunya harus mengikuti aturan yang ada. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, terdapat beberapa prosedur yang harus ditaati oleh pelaksana pemilu di Indonesia. Untuk aturannya sendiri di antaranya adalah sebagai berikut ini.
- Memastikan hukum berada di posisi tertinggi.
- Menunjung tinggi lingkup profesionalitas.
- Mandiri dan tertib.
- Mengutamakan kejujuran di sepanjang prosesnya.
- Akuntabel : berseida memberikan laporan yang kuat dan transparan.
- Efektif & efisien.
Selain itu juga terdapat beberapa larangan-larangan yang harus dihindari oleh partai politik dalam kampanye pemlu ini. Di bawah terdapat beberapa larangan-lrangan yang seharusnya bisa dihindari.
- Dilarang melakukan aktivitas menghasut atau mengadu domba perseorangan atau masyarakat.
- Dilarang melakukan kegiatan yang bisa merusakan keutuhan NKRI.
- Dilarang mengeluarkan komentar yang mengarah ke penghinaan agama, ras, suku, golongan atau entitas peserta pemilu lainnya.
- Dilarang keras melakukan kekerasan selama berlangsungnya kampanye pemilu.
- Dilarang menjanjikan keuntungan berupa materil kepada massa pendukung.
4 Metode Kampanye Pemilu yang Biasa Dipakai
Sebagaimana diatur dalam PKPU No. 3 Tahun 2018, tujuan kampanye pemilu ini sendiri dapat dicapai dengan metode yang berbeda-beda. Simak beberapa metode kampanye yang biasa dipakai oleh kandidat politik dalam masa kampanye.
1. Kampanye Langsung/Tatap Muka
Untuk metode pertama yang sering digunakan adalah dengan melibatkan diri langsung antara tim kampanye dengan pemilih hak suara. Lewat kampanye satu ini maka politikus bisa berksempatan berbicara langsung dengan calon pemilih. Dimana bisa mendengarkan aspirasi atau kekhawatiran yang dimiliki.
Memanfaatkan metode kampanye ini maka dapat membangun hubungan interpersonal lebih cepat dan tepat. Akan tetapi metode kampanye ini membutuhkan sumber daya lebih besar dan cakupan audience yang didapatkan terbatas.
2. Kampanye Cetak
Sampai saat ini, kampanye yang menggunakan media cetak masih sering ditemukan. Sebagai contohnya baliho, pamflet, poster, brosur, dan lainnya untuk menyampaikan pesan kandidat politik. Dengan metode kampanye cetak ini dimaksudkan bisa menjangkau pemilih lebih luas, terlebih untuk area tidak terjangkau internet.
Namun sayangnya penyebaran media cetak ini tetap membutuhkan upaya dalam distribusinya. Selain itu juga ada risiko pembaharuan informasi yang terbatas. Oleh sebab itulah ada baiknya untuk membuat pertimbangan yang lebih matang lagi sebelum menggunakan metode kampanye cetak ini.
3. Kampanye Rapat Umum
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengesahkan aturan metode kampanye rapat umum sejak tahun 2019. Dimana dibagi menjadi dua sistem zonasi, masing-masing terdiri dari 17 provinsi. Artinya peserta pemilu diberi waktu berkampanye di zona yang sudah ditentukan selama 3 hari. Lalu setelahnya pindah ke provinsi lainnya.
4. Kampanye Media Digital (Online)
Di zaman yang serba digital ini kampanye digital termasuk metode paling efektif dan dijadikan pilihan poluer. Ini karena melibatkan banyak platform sosial media dan tools yang bisa dipakai untuk menjangkau lebih banyak pemilik suara.
Seperti contohnya memfaatkan SEO dengan membuat artikel, melakukan update di sosial media, dan lainnya. Lewat metode ini maka bisa memperoleh fleksibiltas dalam menyampaikan pesan dan dapat membantu menargetkan audience lebih spesifik.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Kampanye Digital Ads
Memang benar jika zaman sekarang ini digital ads menjadi solusi paling cepat untuk mendapatkan atensi dari masyarakat. Ini dikarenakan banyak masyaraka Indonesia yang memanfaatkan sosial media dan search engine untuk mencari informasi. Namun jika ingin menggunakan digital ads untuk kampanye politik sebaiknya perhatikan hal berikut.
- Pastikan untuk mematuhi semua aturan dan hukum yang berlaku. Dalam hal ini termasuk pengungkapan sumber dana, batasan pengeluaran, dan aturan lainnya yang mendukung kampanye politik.
- Tentukan terlebih dahulu pesan dan kata kunci untuk mendukung kampanye agar lebih efektif. Pastikan pesan tersebut konsisten dan sesuai pandangan sebagai kandidat atau partai politik.
- Lakukan pemantaun untuk mendukung digital ads. Jangan lupa memastikan tim kampanye politik dapat merespons dengan bijak pada umpan balik yang diberikan oleh audience.
- Pastikan juga memperhatikan privasi data pribadi dan sesuai dengan undang-undang perlindungan data pribadi.
Demikianlah beberapa tujuan kampanye pemilu, aturan & larangan, sampai metode yang biasa digunakan. Apabila merasa kesulitan untuk melakukan kampanye politik, maka bisa memilih bantuan jasa layanan kampanye politik yang sekarang sudah merajalela.